Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro dan Postur RAPBN Tahun Anggaran 2026

Pemerintah mematok target penerimaan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun, tumbuh 13,5 persen dari proyeksi serapan tahun ini Rp2.076,9 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi XI DPR dan pemerintah menyepakati asumsi makro dan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2026 dalam Rapat Kerja dengan Komis XI DPR yang berlangsung di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta. Kesepakatan itu telah melalui pembahasan bersama Panja Pertumbuhan, Panja Penerimaan dan Panja Defisit. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada rapat tersebut mengatakan pemerintah akan terus berkomunikasi dengan Komisi XI dan Badan Anggaran DPR RI agar RAPBN 2026 bisa ditetapkan menjadi undang-undang.

Menkeu Sri Mulyani juga mengatakan memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk meningkatkan penerimaan pajak sambil mendukung iklim investasi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 2026. Pemerintah mematok target penerimaan pajak sebesar Rp2.357,7 triliun, tumbuh 13,5 persen dari proyeksi serapan tahun ini Rp2.076,9 triliun. Penerimaan kepabeanan dan cukai yang ditargetkan tumbuh 7,7 persen menjadi Rp334,3 triliun. Maka, penerimaan perpajakan pada RAPBN 2026 ditetapkan sebesar Rp2.692 triliun atau tumbuh 12,8 persen.

Menurut Sri Mulyani, instrumen perpajakan bakal diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan, secara paralel, meningkatkan rasio pajak (tax ratio). Sebagai catatan, rasio pajak tahun depan ditetapkan sebesar 10,47 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dari proyeksi tahun ini 10,03 persen.

Bersamaan dengan itu, pemerintah bakal memperkuat iklim investasi dengan melibatkan BPI Danantara dan swasta. Pemerintah menargetkan investasi tumbuh 5,2 persen pada tahun depan. Pertumbuhan ini bakal didorong melalui berbagai program, seperti insentif serta dukungan kawasan ekonomi yang makin menunjukkan penguatan. Hal itu dilakukan untuk tidak hanya memacu pertumbuhan, tetapi juga transformasi ekonomi Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 ditargetkan sebesar 5,4 persen. Target ini menjadi langkah awal yang penting dan strategis untuk mewujudkan target Presiden Prabowo Subianto mencapai pertumbuhan sebesar 8 persen.

DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro dan Postur RAPBN Tahun Anggaran 2026
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menyampaikan penjelasan didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy (kiri), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Antara/Indrianto Eko Suwarso/YU
1 / 3
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro dan Postur RAPBN Tahun Anggaran 2026
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Antara/Indrianto Eko Suwarso/YU
2 / 3
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro dan Postur RAPBN Tahun Anggaran 2026
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Antara/Indrianto Eko Suwarso/YU
3 / 3

Topik

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro