Bisnis.com, JAKARTA - Asuransi sejatinya merupakan bagian yang sangat penting, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sayangnya, masih banyak pelaku usaha mikro ataupun UMKM yang belum menganggap penting asuransi jiwa, yang dapat membantu disaat-saat yang dibutuhkan.
Terkait hal tersebut, Asuransi BRI Life bekerjasama dengan Dinas Tanaman Hias dan Hortikultura Jawa Barat, berupaya melakukan percepatan inklusi dan literasi keuangan dengan memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 Petani dari 24 Kabupaten di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Hadir dalam acara Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) yang dilaksanakan di Bandung (19/11) antara lain, Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi, Yanti Hidyatun Zakiah,S.Hut,M.Si. selaku Sekretaris Dinas sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen, serta Analis Junior Deputi Direktur Pengawasan & Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK Bandung Miftah serta Regional Mikro Business Head Regional Office Bandung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Anditya Mahendra Krisna.
Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi dalam sambutannya mengatakan, “Literasi asuransi di masyarakat menengah ke bawah masih menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan masih banyaknya persepsi yang kurang pas terkait hal tersebut. Untuk itu, BRI Life terus berupaya maksimal dalam memberikan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat, dimana saat ini hal tersebut kami lakukan melalui kerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Bandung”.
Sutadi menjelaskan bahwa, melalui kerjasama ini BRI Life memberikan perlindungan berupa Asuransi Mikro (AMKKM) kepada 35.224 Petani dari 24 Kabupaten di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dengan total premi senilai Rp.1,7 Miliar dengan benefit berupa jaminan perlindungan kecelakaan, kesehatan, dan meninggal dunia.
“Selain itu, kerjasama ini juga merupakan salah satu upaya BRI Life dalam mengembangkan dan menumbuhkan ekosistem BRI Group dengan memperkenalkan Agen BRILink sebagai pintu berjalannya inklusi keuangan khususnya asuransi, kepada para petani dan keluarganya di Jawa Barat” tutup Sutadi.