Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf resmi melantik sebanyak 1.323 guru untuk 100 titik Sekolah Rakyat yang tersebar di 48 lokasi di Pulau Jawa, 22 di Sumatra, 15 di Sulawesi, masing-masing empat di Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Maluku serta tiga di Papua. Mensos mengingatkan tugas para guru Sekolah Rakyat bukan hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga membentuk karakter keberanian dalam diri anak-anak menatap masa depan gemilang.
Mensos juga memastikan para guru akan mendapatkan semua manfaat yang menjadi haknya, termasuk upah pokok dan tunjangan sesuai dengan status mereka sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Sosial. Hal serupa juga akan dilakukan kepada 143 guru pengganti, dan 73 orang guru untuk 59 titik Sekolah Rakyat yang baru akan dilantik paling lambat September 2025.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama yang didesain untuk menjangkau anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1 dan 2) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui integrasi pendidikan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan jaminan sosial secara menyeluruh termasuk kesehatan untuk para siswa dan keluarganya.
Sekolah Rakyat tahap pertama ditargetkan ada di 159 lokasi di seluruh Indonesia dimana sebanyak 63 titik telah aktif sejak pertengahan Juli, sedangkan 96 akan diluncurkan bertahap. Sebanyak 37 di antaranya mulai beroperasi pertengahan Agustus dan 59 lainnya awal September 2025. Jumlah siswa yang terdaftar dalam Sekolah Rakyat tahap pertama mencapai sekitar 9.700 anak. Mereka didampingi oleh lebih dari 2.000 tenaga pendukung, termasuk wali asrama dan wali asuh.