Bisnis.com, JAKARTA - Para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Anak Kreatif untuk Bangsa (Ankubas) di Kecamatan Plaju, Palembang, Sumatra Selatan, berhasil menyulap tanaman liar eceng gondok menjadi produk pengharum ruangan bernama Ankubas Scents. Eceng gondok yang dianggap sebagai hama air dan gulma tersebut mampu diolah menjadi produk bernilai ekonomi.
Setiap harinya, anggota Ankubas mampu mengumpulkan rata-rata 20 kilogram eceng gondok yang berasal dari sungai. Tumbuhan bernama latin Eichhornia Crassipes tersebut dicacah dan dijemur hingga kering. Setelah mengering, kemudian dicampur dengan perekat lalu memadatkannya menggunakan alat khusus hingga berbentuk silinder. Kepingan-kepingan silinder tersebut kemudian ditetesi dengan olahan cairan yang identik dengan aroma khas, seperti kopi, berry, dan vanilla. Selanjutnya dibiarkan hingga mengering, lalu dikemas secara sederhana namun tetap menarik. Produk-produk itu selanjutnya siap dipasarkan sebagai pengharum ruangan yang ramah lingkungan.
Produksi Ankubas Scents tidak lepas dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan bertajuk Musiparian & ERCC (Eceng Gondok Research & Creative Center) yang digagas oleh Kilang Pertamina Plaju. Inisiatif ini hadir sebagai respon perusahaan atas fenomena ledakan populasi eceng gondok yang berdampak negatif bagi lingkungan. Selain menutupi permukaan sungai dan mengganggu transportasi air, eceng gondok dapat menurunkan kualitas air dan merusak keseimbangan ekosistem.
Dengan pelatihan dan pendampingan rutin, anggota Ankubas berevolusi menjadi garda depan dalam penyelamatan lingkungan perairan. Aksi semacam ini diharapkan dapat menginspirasi warga di wilayah lain, mengingat betapa pentingnya keberadaan sungai sebagai sarana transportasi yang mendukung aktivitas ekonomi dan bisnis di Bumi Sriwijaya. Selain menawarkan keuntungan ekonomi, produksi Ankubas Scents terlahir sebagai simbol semangat para pemuda dalam mengkonversi masalah menjadi solusi berdaya guna.