Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah warga Desa Rantih, Sawahlunto, kembali melakukan aktivitas mendulang emas secara tradisional di Sungai Batang Ombilin. Kegiatan ini menjadi salah satu cara warga setempat untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan memanfaatkan potensi alam di sekitar mereka.
Para warga menggunakan metode tradisional dengan memakai dulang dan karpet untuk menyaring butiran emas yang terbawa aliran sungai. Meskipun terbilang sederhana, cara ini masih diminati karena biaya dan alat yang digunakan relatif murah serta mudah diakses.
Harga emas per buncis (butir-butiran) yang ditemukan di sungai tersebut dipatok sekitar Rp150 ribu. Dengan harga tersebut, mendulang emas tetap menjadi usaha yang menjanjikan bagi warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Batang Ombilin.
Kegiatan mendulang emas di sungai ini juga menjadi bagian dari tradisi dan warisan budaya masyarakat setempat, sekaligus menjadi sumber mata pencaharian yang membantu meningkatkan perekonomian warga desa.