Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng ahli biogas dari Kediri, dikenal sebagai Ratu Biogas Indonesia, dalam pembangunan sistem sanitasi berbasis teknologi tepat guna untuk mengatasi praktik buang air besar sembarangan (BABS), khususnya di Jakarta Timur (Jaktim).
Gubernur Pramono menyebut, persoalan BABS masih menjadi perhatian serius Pemprov DKI Jakarta dan program ini menargetkan 2.936 jiwa dari 921 kepala keluarga (KK) tidak lagi buang air besar (BAB) ke saluran atau sungai.
Dalam kegiatan peninjauan pembangunan tangki septik komunal tersebut, Pramono juga menyatakan bahwa program ini menunjukkan kesungguhan Pemprov DKI dalam membenahi sanitasi warga. Program ini didukung oleh kerja sama lintas sektor, termasuk swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Pemprov DKI Jakarta juga akan terus memperluas program ini ke wilayah padat lainnya karena ini merupakan persoalan kemanusiaan dan kesehatan. Gubernur Pramono meminta agar wali kota secara proaktif melaporkan dan menuntaskan titik-titik rawan BABS. Adapun 10 titik lokasi pembangunan tangki septik yang tersebar di sejumlah kelurahan, antara lain di Bidara Cina, Rawa Bunga, Kampung Rambutan, Pekayon, Pinang Ranti, Cipinang Melayu, Penggilingan, Kayu Manis, Cipinang, dan Klender.