Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis Indonesia menggelar Bisnis Indonesia Forum bertema Integritas Media Massa di Tengah Maraknya Mis/Disinformasi di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Forum tersebut membahas mengenai pentingnya peran media sebagai penjaga kebenaran di era digital saat ini. Media dituntut untuk tetap berpegang pada prinsip etika jurnalistik, seperti verifikasi, objektivitas, dan akurasi, guna melawan penyebaran informasi yang salah.
Riset BBC Media Action mengungkap fenomena negatif terkait banjir misinformasi ataupun berita palsu yang banjir di tengah digitalisasi informasi. Bahkan, hasil riset itu memperlihatkan adanya kerentanan bagi kaum muda perkotaan yang memiliki pendidikan tinggi. Riset tersebut dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif yang menyasar audiens dari lima pulau utama Indonesia. Sampel diambil dari Jawa sebanyak 45%, Sumatra 22%, Kalimantan, Bali Nusra, Sulawesi, dan Papua.
Research Manager BBC Media Action Rosiana Eko mengungkapkan dengan lokus riset yang beragam itu, harapannya dapat memetakan persoalan penyebaran misinformasi maupun serbuan hoaks di tengah-tengah masyarakat. “Sebab, ternyata penduduk masing-masing pulau itu berbeda mengakses misinformasi. Misalkan saja di Papua dan Sulawesi, tidak banyak terpapar media sosial, melainkan masih mengandalkan media konvensional. Ini banyak perbedaan agar intervensi pun yang dilakukan tepat,” ungkap Rosiana dalam Bisnis Indonesia Forum yang bertajuk “Integritas Media Massa di Tengah Makarnya Mis/Disinformasi" yang digelar di Jakarta, Kamis (21/8/2025)