Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Karet Mengalami Defisit Karena Stagnasi Produksi di Negara-Negara Produsen

Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) memproyeksikan produksi karet alam global hanya naik 0,3% menjadi 14,9 juta ton.

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) memproyeksikan produksi karet alam global hanya naik 0,3% menjadi 14,9 juta ton, sementara permintaan tumbuh 1,8% mencapai 15,6 juta ton sehingga akan mengalami defisit karena tidak mencukupi konsumsi untuk kebutuhan pada tahun terakhir dari periode lima tahun di 2025 yang disebabkan stagnasi produksi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Vietnam.

Produksi Karet Mengalami Defisit Karena Stagnasi Produksi di Negara-Negara Produsen
Pekerja memikul hasil sadapan getah karet di perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/3/2025). Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) memproyeksikan produksi karet alam global hanya naik 0,3 persen menjadi 14,9 juta ton, sementara permintaan tumbuh 1,8 persen mencapai 15,6 juta ton sehingga akan mengalami defisit karena tidak mencukupi konsumsi untuk kebutuhan pada tahun terakhir dari periode lima tahun di 2025 yang disebabkan stagnasi produksi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Vietnam. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
1 / 4
Produksi Karet Mengalami Defisit Karena Stagnasi Produksi di Negara-Negara Produsen
Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/3/2025). Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) memproyeksikan produksi karet alam global hanya naik 0,3 persen menjadi 14,9 juta ton, sementara permintaan tumbuh 1,8 persen mencapai 15,6 juta ton sehingga akan mengalami defisit karena tidak mencukupi konsumsi untuk kebutuhan pada tahun terakhir dari periode lima tahun di 2025 yang disebabkan stagnasi produksi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Vietnam. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
2 / 4
Produksi Karet Mengalami Defisit Karena Stagnasi Produksi di Negara-Negara Produsen
Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/3/2025). Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) memproyeksikan produksi karet alam global hanya naik 0,3 persen menjadi 14,9 juta ton, sementara permintaan tumbuh 1,8 persen mencapai 15,6 juta ton sehingga akan mengalami defisit karena tidak mencukupi konsumsi untuk kebutuhan pada tahun terakhir dari periode lima tahun di 2025 yang disebabkan stagnasi produksi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Vietnam. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
3 / 4
Produksi Karet Mengalami Defisit Karena Stagnasi Produksi di Negara-Negara Produsen
Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet di perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/3/2025). Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam (ANRPC) memproyeksikan produksi karet alam global hanya naik 0,3 persen menjadi 14,9 juta ton, sementara permintaan tumbuh 1,8 persen mencapai 15,6 juta ton sehingga akan mengalami defisit karena tidak mencukupi konsumsi untuk kebutuhan pada tahun terakhir dari periode lima tahun di 2025 yang disebabkan stagnasi produksi di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Vietnam. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
4 / 4

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro