Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu

KB Bank, PG Rajawali II dan MATA, KB Bank berkomitmen untuk memberikan dukungan keuangan produktif kepada lebih dari 5.000 kebun tebu.
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu
3 Foto
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu
3 Foto
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu
3 Foto
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA, KB Bank berkomitmen untuk memberikan dukungan keuangan produktif kepada lebih dari 5.000 kebun tebu.
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu
KB Bank, PG Rajawali II dan MATA Berkolaborasi Untuk Memberikan Dukungan Keuangan Produktif Kepada Lebih Dari 5.000 Kebun Tebu

Bisnis.com, JAKARTA - Melalui perjanjian kerja sama strategis yang ditandatangani antara KB Bank, PG Rajawali II dan MATA, KB Bank berkomitmen untuk memberikan dukungan keuangan produktif kepada lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari PG Rajawali II dengan menggunakan teknologi keuangan canggih.

Sementara itu perusahaan teknologi pertanian, MATA, akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit.

Pemerintah Indonesia memiliki harapan besar untuk meningkatkan produksi tebu melalui peningkatan infrastruktur pertanian. Melalui perjanjian kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan swasembada gula nasional.

Pemerintah Indonesia saat ini masih bergantung pada impor gula dari negara-negara seperti Thailand, India, dan Australia untuk mengatasi kekurangan produksi gula dalam negeri. Namun, tren penurunan kuota ekspor dari negara-negara utama ini akibat konflik di Timur Tengah dan fenomena El Niño, serta kenaikan harga gula global, telah menyulitkan upaya pemerintah dalam memastikan pasokan gula yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sedang meningkatkan upaya untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Foto Lainnya

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro