Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto-Foto Harita Nickel Manfaatkan Limbah Dari Smelter HPAL Untuk Menutup Lubang Bekas Tambang

Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill.

Bisnis.com, MALUKU UTARA - Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF).

Fasilitas pengelolaan limbah ini memiliki total luas sekitar 194,2 hektare yang disebut dapat menampung tailing hasil pengolahan nikel sebesar 25 juta meter kubik atau setara dengan 49 juta ton.

Fasilitas DSTF juga dilengkapi dengan sistem drainase yang terdiri atas sub-drain, intermediate drain dan vertical drain untuk mengalirkan air sisa pengolahan nikel ke kolam pengumpul lindi. Sistem tersebut juga mencegah menyatunya aliran antara air limbah pengolahan dan air hujan yang ada.

Harita Nickel Manfaatkan Limbah Dari Smelter HPAL Untuk Menutup Lubang Bekas Tambang
Pekerja mengoperasikan alat berat di area fasilitas pengelolaan limbah milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara, Rabu (6/12/2023). Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF). Fasilitas pengelolaan limbah ini memiliki total luas sekitar 194,2 hektare yang disebut dapat menampung tailing hasil pengolahan nikel sebesar 25 juta meter kubik atau setara dengan 49 juta ton. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
1 / 4
Harita Nickel Manfaatkan Limbah Dari Smelter HPAL Untuk Menutup Lubang Bekas Tambang
Pekerja mengoperasikan alat berat di area fasilitas pengelolaan limbah milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara, Rabu (6/12/2023). Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF). Fasilitas pengelolaan limbah ini memiliki total luas sekitar 194,2 hektare yang disebut dapat menampung tailing hasil pengolahan nikel sebesar 25 juta meter kubik atau setara dengan 49 juta ton. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
2 / 4
Harita Nickel Manfaatkan Limbah Dari Smelter HPAL Untuk Menutup Lubang Bekas Tambang
Pekerja mengoperasikan alat berat di area fasilitas pengelolaan limbah milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara, Rabu (6/12/2023). Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF). Fasilitas pengelolaan limbah ini memiliki total luas sekitar 194,2 hektare yang disebut dapat menampung tailing hasil pengolahan nikel sebesar 25 juta meter kubik atau setara dengan 49 juta ton. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
3 / 4
Harita Nickel Manfaatkan Limbah Dari Smelter HPAL Untuk Menutup Lubang Bekas Tambang
Pekerja mengoperasikan alat berat di area fasilitas pengelolaan limbah milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara, Rabu (6/12/2023). Harita Nickel memanfaatkan tailing sebagai limbah dari smelter HPAL untuk menutup kembali lubang bekas tambang perusahaan atau backfill pada fasilitas Dry Stack Tailing Facility (DSTF). Fasilitas pengelolaan limbah ini memiliki total luas sekitar 194,2 hektare yang disebut dapat menampung tailing hasil pengolahan nikel sebesar 25 juta meter kubik atau setara dengan 49 juta ton. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
4 / 4

Penulis : Others

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro