Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjuangan Petani Cabai di Pakistan Setelah Banjir Bandang

Banjir yang menghancurkan di seluruh Pakistan pada bulan Agustus dan September telah membuat petani cabai berjuang di negaranya

Bisnis.com, JAKARTA - Banjir yang menghancurkan di seluruh Pakistan pada bulan Agustus dan September telah membuat petani cabai berjuang di negara yang sangat bergantung pada pertanian.

Pemerintah Pakistan memperkirakan kerugian akibat banjir sebesar US$40 miliar.

Pemandangan berbeda telihat di berada di pasar grosir cabai Mirch Mandi, di Kunri, Umerkot, Pakistan,

"Tahun lalu ada sekitar 8.000 hingga 10.000 kantong cabai di pasar, sekarang hanya ada hampir 2.000 tas di sini, besok, dan lusa, itu akan menjadi lebih sedikit," kata seorang pedangang.

Perjuangan Petani Cabai di Pakistan Setelah Banjir Bandang
Seorang petani memegang benih cabai merah hibrida di telapak tangannya saat ia menanam bibit, di Kunri, Umerkot, Pakistan, (18/3/2022). Banjir yang menghancurkan di seluruh Pakistan pada bulan Agustus dan September setelah beberapa tahun suhu tinggi, telah membuat petani cabai berjuang di negara yang sangat bergantung pada pertanian, di mana para pejabat memperkirakan kerugian akibat banjir sebesar US$40 miliar. REUTERS/Akhtar Soomro
1 / 4
Perjuangan Petani Cabai di Pakistan Setelah Banjir Bandang
Seorang petani menyiram tanaman benih cabai merah hibrida di Kunri, Umerkot, Pakistan, (18/3/2022). Banjir yang menghancurkan di seluruh Pakistan pada bulan Agustus dan September setelah beberapa tahun suhu tinggi, telah membuat petani cabai berjuang di negara yang sangat bergantung pada pertanian, di mana para pejabat memperkirakan kerugian akibat banjir sebesar US$40 miliar. REUTERS/Akhtar Soomro
2 / 4
Perjuangan Petani Cabai di Pakistan Setelah Banjir Bandang
Seorang petani menjemur cabai merah di Kunri, Umerkot, Pakistan, (24/2/2022). Banjir yang menghancurkan di seluruh Pakistan pada bulan Agustus dan September setelah beberapa tahun suhu tinggi, telah membuat petani cabai berjuang di negara yang sangat bergantung pada pertanian, di mana para pejabat memperkirakan kerugian akibat banjir sebesar US$40 miliar. REUTERS/Akhtar Soomro
3 / 4
Perjuangan Petani Cabai di Pakistan Setelah Banjir Bandang
Pedagang berada di pasar grosir cabai Mirch Mandi, di Kunri, Umerkot, Pakistan, (24/2/2022). REUTERS/Akhtar Soomro
4 / 4

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro