Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pereknomian Rakyat (BPR) memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah dengan kemampuannya menyediakan akses pembiayaan dan layanan keuangan kepada masyarakat dan UMKM sesuai keberadaanya. Untuk itu peran BPR dapat dioptimalkan melalui penguatan manajemen risiko dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal itu yang melatarbelakangi kerjasama antara PEFINDO Biro Kredit IdScore dengan lima BPR di Bali yaitu, BPR Sukawati Pancakanti, BPR Angsa Sedanayoga, BPR Eka Ayu Artha Bhuwana, BPR Bank Daerah Bangli dan BPR Tridarma Putri dalam hal pemanfaatan credit score untuk analisa kelayakan kredit calon debitur, yang diresmikan pada hari Rabu, 15 Maret 2023 di Nusa Dua, Bali.
“Meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil dan menengah yang mendongkrak permintaan kredit mikro perlu diimbangi dengan akselerasi pemanfaatan teknologi digital oleh BPR. Digitalisasi akan meningkatkan efisiensi proses penyeluran kredit namun dengan tetap mengedepankan akurasi dalam pengambilan keputusan kredit” demikian ungkap Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore di sela-sela acara penandatanganan perjanjian keanggotaan tersebut.
Pada kesempatan yang sama I Ketut Komplit selaku Ketua DPD Perbarindo Bali ( Perhimpunan Bank Pereknomian Rakyat Indonesia) menyambut baik terjalinnya kerjasama lima BPR di Bali dengan IdScore. Ini merupakan kolaborasi BPR untuk mendukung bisnis proses BPR diantaranya mempercepat proses layanan penyaluran kredit, penerapan manajemen risiko /mitigasi risiko dan penerapan prudent banking principle. Portofolio usaha BPR khususnya penyaluran kredit dimungkinkan meningkat dengan adanya beberapa tools yang akan melengkapi atau mendapatkan infromasi/data yang lebih lengkap dan valid untuk mendukung keputusan lebih prudent, lebih cepat dan mencegah terjadinya perburukan portofolio kredit” ujarnya.
Lebih dari itu, I Ketut Komplit menambahkan bahwa digitalisasi akan meningkatkan kualitas layanan BPR yang inovatif seperti perbankan online dan peningkatan efisiensi proses bisnis. Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan credit score, BPR juga berkesempatan membidik peluang perluasan jangkauan penyaluran kredit yang sehat dengan kualitas terjaga. Terlebih saat ini credit score sudah bisa dibuat secara custom yang disesuaikan dengan preferensi risiko dan target pasar BPR.
“Dalam penyusunannya, kami melakukan diskusi intensif dengan kalangan BPR agar produk ini benar-benar efektif menjawab kebutuhan dan menambah keyakinan pengambilan keputusan kredit. Kami berharap kerjasama ini dapat bermanfaat bagi BPR dalam mendukung efisiensi, pertumbuhan kredit dan penguatan bisnis UMKM” demikian Abimanyu menutup keterangannya.