Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Penyakit LSD, Penjualan Sapi Menurun Hingga 50 Persen

Aktivitas jual beli ternak sapi di menurun hingga 50 persen akibat penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas jual beli ternak sapi di menurun hingga 50 persen yang biasanya sekitar 500 ekor sapi per hari turun menjadi sekitar 200 ekor per hari karena dampak pembatasan yang dilakukan Dinas Pertanian untuk mencegah penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang teridentifikasi menyerang sekitar 200 ekor sapi milik peternak di Sukoharjo.

Marak Penyakit LSD, Penjualan Sapi Menurun Hingga 50 Persen
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan menyemprotkan cairan disinfektan ke arah sapi yang dijual di Pasar Sapi Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (13/2/2023). Aktivitas jual beli ternak sapi di pasar itu menurun hingga 50 persen yang biasanya sekitar 500 ekor sapi per hari turun menjadi sekitar 200 ekor per hari karena dampak pembatasan yang dilakukan Dinas Pertanian untuk mencegah penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang teridentifikasi menyerang sekitar 200 ekor sapi milik peternak di Sukoharjo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
1 / 2
Marak Penyakit LSD, Penjualan Sapi Menurun Hingga 50 Persen
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan menyemprotkan cairan disinfektan ke arah sapi yang dijual di Pasar Sapi Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (13/2/2023). Aktivitas jual beli ternak sapi di pasar itu menurun hingga 50 persen yang biasanya sekitar 500 ekor sapi per hari turun menjadi sekitar 200 ekor per hari karena dampak pembatasan yang dilakukan Dinas Pertanian untuk mencegah penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang teridentifikasi menyerang sekitar 200 ekor sapi milik peternak di Sukoharjo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
2 / 2

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro