Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Suku Bungan Ancam Pertumbuhan Properti Komersial

Pertumbuhan properti komersial tahun ini baru saja bangkit dari tekanan sepanjang pandemi Covid-19.

Bisnis.com, JAKARTA -  Pertumbuhan properti komersial tahun ini baru saja bangkit dari tekanan sepanjang pandemi Covid-19.

Namun, sektor ini kembali menghadapi ancaman penurunan kinerja akibat kondisi makroekonomi yang terus menyudutkan.

Belum lama ini, para pengembang dihadapkan oleh lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. Diketahui untuk suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5 persen.

Di bulan Agustus lalu, suku bunga BI naik untuk pertama kalinya sejak November 2018. Baca Juga : Entitas KRAS, Krakatau Sarana Properti Kuasai Lahan 3.200 Hektare Wakil Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Hari Gani melihat lonjakan tersebut akan berdampak tetapi belum menjadi kekhawatiran besar bagi pengembang di tahun ini.

Kenaikan suku bunga ini tidak langsung menyebabkan kenaikan bunga KPR, perlu waktu sekitar 6 bulan. Keliatannya dampaknya terasa mungkin di awal tahun depan.

Lonjakan Suku Bungan Ancam Pertumbuhan Properti Komersial
Suasana proyek pembangunan kawasan perumahan yang mengubah persawahan menjadi kawasan perumhan di pinggiran kota Makassar, Rabu (28/9/2022). Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mengatakan para pengembang dihadapkan oleh lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. Diketahui untuk suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5 persen yang akan berdampak sekitar 6 bulan kedepan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
1 / 4
Lonjakan Suku Bungan Ancam Pertumbuhan Properti Komersial
Suasana proyek pembangunan kawasan perumahan yang mengubah persawahan menjadi kawasan perumhan di pinggiran kota Makassar, Rabu (28/9/2022). Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mengatakan para pengembang dihadapkan oleh lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. Diketahui untuk suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5 persen yang akan berdampak sekitar 6 bulan kedepan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
2 / 4
Lonjakan Suku Bungan Ancam Pertumbuhan Properti Komersial
Suasana proyek pembangunan kawasan perumahan yang mengubah persawahan menjadi kawasan perumhan di pinggiran kota Makassar, Rabu (28/9/2022). Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mengatakan para pengembang dihadapkan oleh lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. Diketahui untuk suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5 persen yang akan berdampak sekitar 6 bulan kedepan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
3 / 4
Lonjakan Suku Bungan Ancam Pertumbuhan Properti Komersial
Suasana proyek pembangunan kawasan perumahan yang mengubah persawahan menjadi kawasan perumhan di pinggiran kota Makassar, Rabu (28/9/2022). Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mengatakan para pengembang dihadapkan oleh lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen. Diketahui untuk suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5 persen yang akan berdampak sekitar 6 bulan kedepan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
4 / 4

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro