Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyerahkan RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya kepada Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti pada pembukaan masa persidangan I DPR tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2,85 persen pada 2023. Terdapat kewajiban defisit di bawah 3 persen pada tahun depan sesuai arah konsolidasi fiskal.
Hal tersebut tercantum dalam Buku Nota Keuangan beserta Rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2023. Buku tersebut memuat berbagai asumsi makro dari pelaksanaan anggaran pada tahun depan, yang penyusunannya berlangsung pada tahun ini.
Pemerintah mengasumsikan pendapatan negara pada level Rp2.443,6 triliun dan belanja Rp3.041,7 triliun. Artinya, rencana defisit anggaran pada 2023 adalah Rp598,2 triliun atau setara dengan 2,85 persen dari produk domestik bruto (PDB).