Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Semen di Domestik Tumbuh 1,24 Persen

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton.

Bisnis.com, JAKARTA - Pulihnya industri semen didorong oleh pulihnya penjualan lebih tinggi dari saat pandemi.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton.

Penjualan Semen di Domestik Tumbuh 1,24 Persen
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (8/8/2022). Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
1 / 5
Penjualan Semen di Domestik Tumbuh 1,24 Persen
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (8/8/2022). Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
2 / 5
Penjualan Semen di Domestik Tumbuh 1,24 Persen
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (8/8/2022). Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
3 / 5
Penjualan Semen di Domestik Tumbuh 1,24 Persen
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (8/8/2022). Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
4 / 5
Penjualan Semen di Domestik Tumbuh 1,24 Persen
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (8/8/2022). Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan penjualan domestik mencapai 1,24 persen hingga Juni 2022 menjadi 29,36 juta ton. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
5 / 5

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro