Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Massa di Bandung Gelar Demo Tolak RUU HIP Karena Dianggap Hidupkan Komunisme

Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat dan Tokoh Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) karena dianggap mencoreng nilai ideologi Pancasila serta dianggap kembali menghidupkan ajaran komunis.

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kelompok menuding Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) mencabut Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang larangan ajaran komunisme, Marxisme, dan Leninisme adalah kesalahan,

Hal tersebut membuat massa yang tergabung dalam Aliansi Umat dan Tokoh Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020).

Mereka menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) karena dianggap mencoreng nilai ideologi Pancasila serta dianggap kembali menghidupkan ajaran komunis.

Massa di Bandung Gelar Demo Tolak RUU HIP Karena Dianggap Hidupkan Komunisme
Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat dan Tokoh Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). Mereka menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) karena dianggap mencoreng nilai ideologi Pancasila serta dianggap kembali menghidupkan ajaran komunis. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
1 / 2
Massa di Bandung Gelar Demo Tolak RUU HIP Karena Dianggap Hidupkan Komunisme
Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat dan Tokoh Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/7/2020). Mereka menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) karena dianggap mencoreng nilai ideologi Pancasila serta dianggap kembali menghidupkan ajaran komunis. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
2 / 2

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro