Bisnis,com, JAKARTA - Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di Asean atau Federation of Japanese Chambers of Commerce and Industry in Asean (FJCCIA) menyelenggarakan dialog dengan Sekretaris Jenderal Association of Southeast Asian Nations (Asean) Kao Kim Hourn, di Kantor Pusat Asean di Jakarta, Indonesia, di tengah meningkatnya ketidakpastian global, antara lain setelah penetapan tarif dan kebijakan proteksi Amerika Serikat.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Kamar Dagang dan Industri Jepang di Vietnam, serta perwakilan 10 kamar dagang dan industri di seluruh wilayah Asean, untuk membahas berbagai langkah untuk memperkuat kerja sama antara Jepang dengan negara-negara anggota Asean.
FJCCIA menyampaikan sejumlah rekomendasi yang difokuskan pada sejumlah aspek yang perlu ditangani bersama guna mencapai tujuan yang tertuang dalam Rencana Strategis Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) (2026–2030).
Rekomendasi tersebut dibangun di atas empat pilar utama, yaitu Rantai Pasok yang Tangguh, Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan, Ekonomi Digital, Inovasi, dan Teknologi Baru, serta Asean yang Inklusif. Keempat pilar tersebut bertujuan untuk memperkuat daya saing Asean melalui kerja sama di berbagai bidang, termasuk mempererat konektivitas dengan mitra di dalam maupun luar kawasan Asean.