Bisnis.com, JAKARTA - Kekhawatiran terhadap pelemahan daya beli masyarakat muncul seiring dengan kondisi deflasi yang terjadi saat ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Februari 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,48, turun dari 105,99 pada Januari 2025, yang mencatat inflasi sebesar 0,76% secara tahunan (year-on-year/yoy). Penurunan ini menandai deflasi sebesar 0,09% secara tahunan, pertama kalinya sejak Maret 2000.
Deflasi ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,08%, akibat diskon tarif listrik 50% yang diberikan pemerintah selama Januari-Februari 2025.
Selain itu, harga beberapa komoditas pangan seperti beras, tomat, dan cabai merah juga mengalami penurunan, seiring dengan pemulihan produksi pangan setelah dampak kekeringan tahun lalu.
Meskipun demikian, inflasi inti, yang tidak memasukkan harga pangan bergejolak dan harga yang diatur pemerintah, justru naik tipis menjadi 2,48% pada Februari 2025.