Bisnis.com, JAKARTA - Suku Bajo, yang dikenal sebagai "gipsi laut" atau "nomad laut", merupakan kelompok etnis yang mendiami wilayah pesisir dan kepulauan di Indonesia, khususnya di Sulawesi, Maluku, hingga kawasan Filipina.
Kehidupan mereka sangat bergantung pada laut sebagai sumber utama penghidupan. Salah satu kegiatan tradisional yang masih dilakukan hingga kini adalah menangkap gurita menggunakan alat-alat traadisional yang merupakan sebuah keterampilan yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyang.
Meskipun banyak metode penangkapan gurita yang lebih modern telah diperkenalkan, banyak komunitas Bajo tetap mempertahankan tradisi menangkap gurita menggunakan alat-alat sederhana. Tradisi ini tidak hanya sekedar soal mencari nafkah, tetapi juga bagian dari identitas budaya mereka yang kuat.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ancaman terhadap keberlanjutan sumber daya laut. Overfishing, perubahan iklim, dan kerusakan terumbu karang telah mempengaruhi populasi gurita dan ekosistem laut secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian alam agar tradisi menangkap gurita ini dapat terus berlangsung bagi generasi mendatang.