Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang November 2024 surplus sebesar US$4,42 miliar, naik sebesar US$1,94 miliar dolar AS secara bulanan sehingga mencatatkan surplus 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Kondisi surplus November 2024 ditopang oleh komoditas non migas dengan penyumbang utamanya adalah bahan bakar mineral, minyak dan lemak hewani/nabati serta besi dan baja. Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas tercatat defisit US$1,25 miliar yang disumbang oleh hasil minyak dan minyak mentah.
Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan beberapa negara dan tiga terbesar adalah Amerika Serikat sebesar US$1,58 miliar, India US$1,12 miliar, dan Filipina US$0,77 miliar.