Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dengan bangga berpartisipasi sebagai penandatangan dalam peluncuran resmi Women Entrepreneurs Finance Code (WE Finance Code) di Indonesia. Acara yang diadakan di Grand Hyatt Jakarta ini menandai tonggak penting dalam memajukan inklusi keuangan dan kesetaraan gender di sektor keuangan Indonesia.
WE Finance Code, yang diinisiasi secara global pada Pertemuan Tahunan Bank Dunia – IMF 2023 di Marrakesh, berfungsi sebagai kerangka kerja kolaboratif yang bertujuan meningkatkan akses keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan (WMSMEs). Indonesia terpilih sebagai negara percontohan dengan dukungan kuat dari lembaga pemerintah, institusi keuangan, dan mitra pembangunan seperti Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB).
Dalam sambutannya, Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan, menekankan bahwa potensi perempuan yang mencapai hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia sangat besar. Partisipasi perempuan pengusaha yang memiliki atau memimpin UMKM terhadap perekonomian sangat signifikan dan berpotensi menjadi semakin besar dengan dukungan yang tepat.
Ms. Wendy Teleki, Head of the Women Entrepreneurs Finance Initiative (WE-Fi) Secretariat, menyoroti tiga pilar kunci WE Finance Code, yaitu kepemimpinan, data, dan aksi nyata. “Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi model global dalam menutup kesenjangan pembiayaan bagi perempuan pengusaha melalui inovasi dan aksi kolektif dari pelaku usaha jasa keuangan,” ungkapnya.
Mr. Amer Bukvic, Indonesia Country Director Islamic Development Bank (IsDB), juga menyatakan pentingnya kerja sama strategis antara IsDB dan ADB dalam mempercepat inklusi keuangan bagi UMKM perempuan melalui aksi nyata, data terpilah, dan kebijakan progresif.
Mewakili IWAPI, Ketua Umum Nita Yudi dan Wakil Ketua Umum Rinawati Prihatiningsih dan Ratna Dwikora menandatangani komitmen tersebut, menegaskan dedikasi IWAPI untuk memberdayakan perempuan pengusaha melalui peningkatan akses terhadap layanan keuangan.
"Akses keuangan yang setara adalah kunci bagi perempuan pengusaha untuk mengembangkan bisnis mereka dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Nita Yudi, Ketua Umum IWAPI.
Rinawati Prihatiningsih menambahkan:"Sebagai organisasi yang telah lama memperjuangkan pemberdayaan perempuan, IWAPI melihat WE Finance Code sebagai peluang besar untuk memperluas jaringan kemitraan strategis. Kami akan terus mendukung anggota kami agar lebih siap dan kompetitif di pasar keuangan yang inklusif."
Meningkatkan Literasi Keuangan: Menyelenggarakan pelatihan dan lokakarya untuk meningkatkan literasi keuangan perempuan pengusaha.
Advokasi untuk Reformasi Kebijakan: Berkolaborasi dengan regulator untuk memastikan kebijakan keuangan yang mendukung bisnis yang dipimpin perempuan.
Mendukung Pengembangan Bisnis: Memfasilitasi program pendampingan dan layanan pengembangan bisnis untuk meningkatkan daya saing anggota.
Melacak Kemajuan: Memberikan laporan berbasis data tentang kemajuan yang dicapai dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan usaha.
Hari ini juga telah dilakukan penandatanganan komitmen oleh beberapa Lembaga Jasa Keuangan, Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan, dan Asosiasi Perempuan Pengusaha, yang berkomitmen untuk melaksanakan WE Finance Code di Indonesia, sesuai dengan tugas, fungsi dan mandat masing-masing institusi. Penandatanganan komitmen ini juga disaksikan oleh Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia. Penandatangan kali ini merupakan tahap pertama, dan tahap-tahap berikutnya akan dilanjutkan dalam tahun 2025.
Adapun lembaga jasa keuangan dan asosiasi yang melakukan penandatanganan pada hari ini adalah: BCA, BTPN Syariah, BJB, Nobu Bank, AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia), IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), PERSAMI (Perhimpuan Saudagar Muslimah Indonesia), Amartha, Gradana, Hijra Group “Alami”, dan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Di bagian penutup, Ibu Siti Azizah Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM menyampaikan, bahwa akses keuangan tetap menjadi tantangan perempuan UMKM. Kementerian UMKM telah meluncurkan program-program unggulan untuk akses pembiayaan dan pendampingan bagi perempuan UMKM. Komitmen pelaku usaha sektor keuangan terhadap WE Finance Code diharapkan dapat menciptakan pembiayaan yang lebih inklusif.
Dalam sambutan penutup, Ms. Keiko Nowacka yang mewakili Asian Development Bank (ADB), menyampaikan terima kasih atas partisipasi para lembaga keuangan dan asosiasi dalam pernyataan komitmen WE Finance Code; dan Asian Development Bank dan Islamic Development Bank terus berkomitmen dalam memajukan UMKM Perempuan di Indonesia.