Bisnis.com, JAKARTA - Perajin kelompok wanita tani (KWT) Pulau Koto yang berada dalam kawasan suaka margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (SM BRBB) Desa Batu Sanggan, Kampar, dibentuk pada 2020, dan berhasil memproduksi beberapa produk kerajinan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti tikar rumbai, sandal,serta gantungan kunci yang dijual mulai Rp15.000 sampai Rp750.000 per buah. Mereka mengaku mulai mengalami kendala penjualan karena jarak tempuh yang dengan desa sekitar dan pusat pemerintahan Kabupaten Kampar.
Kendala Pemasaran Hasil UMKM Perajin Pulau Koto
Perajin Pulau Koto terkendala pemasaran hasil UMKM karena jarak tempuh yang jauh
Penulis : Yayus Yuswoprihanto
Editor : Yayus Yuswoprihanto
Foto Lainnya
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Berita Terkini lainnya

24 menit yang lalu
Elon Musk Pecat Kepala Operasional Tesla Imbas Penjualan Turun

1 jam yang lalu
Prabowo Mendarat di Brasil, Perdana Hadiri KTT BRICS

2 jam yang lalu
Niat Puasa Asyura, Besok 6 Juli 2025
Rekomendasi Kami
Foto
