Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendala Pemasaran Hasil UMKM Perajin Pulau Koto

Perajin Pulau Koto terkendala pemasaran hasil UMKM karena jarak tempuh yang jauh

Bisnis.com, JAKARTA - Perajin kelompok wanita tani (KWT) Pulau Koto yang berada dalam kawasan suaka margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (SM BRBB) Desa Batu Sanggan, Kampar, dibentuk pada 2020, dan berhasil memproduksi beberapa produk kerajinan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti tikar rumbai, sandal,serta gantungan kunci yang dijual mulai Rp15.000 sampai Rp750.000 per buah. Mereka mengaku mulai mengalami kendala penjualan karena jarak tempuh yang dengan desa sekitar dan pusat pemerintahan Kabupaten Kampar. 

Kendala Pemasaran Hasil UMKM Perajin Pulau Koto
Perajin dari kelompok wanita tani (KWT) Pulau Koto membuat tikar rumbai di rumahnya yang berada dalam kawasan suaka margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (SM BRBB) Desa Batu Sanggan, Kampar, Riau, Kamis (12/12/2024). Antara/Wahdi Septiawan
1 / 2
Kendala Pemasaran Hasil UMKM Perajin Pulau Koto
Perajin dari kelompok wanita tani (KWT) Pulau Koto membuat tikar rumbai di rumahnya yang berada dalam kawasan suaka margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (SM BRBB) Desa Batu Sanggan, Kampar, Riau, Kamis (12/12/2024). Antara/Wahdi Septiawan
2 / 2

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro