Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja APBN Hingga Akhir November 2024 Mencatatkan Defisit Senilai Rp401,8 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja APBN hingga akhir November 2024 mencatatkan defisit senilai Rp401,8 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kinerja APBN hingga akhir November 2024 mencatatkan defisit senilai Rp401,8 triliun atau masih di bawah rencana tahun ini yang mencapai Rp522,8 triliun.

Sri Mulyani memaparkan bahwa kinerja defisit tersebut menjelaskan 1,81% terhadap produk domestik bruto (PDB), masih lebih rendah dari target 2,29%. Di sisi lain, pemerintah telah merealisasikan pembiayaan APBN 2024 sebesar 76,8% dari rencana yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) APBN 2024. “Meskipun kita postur total defisit, keseimbangan primer masih surplus Rp47,1 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (11/12/2024).

Kinerja APBN Hingga Akhir November 2024 Mencatatkan Defisit Senilai Rp401,8 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Sri Mulyani melaporkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun atau 1,81 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per November 2024. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
1 / 3
Kinerja APBN Hingga Akhir November 2024 Mencatatkan Defisit Senilai Rp401,8 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Sri Mulyani melaporkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun atau 1,81 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per November 2024. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
2 / 3
Kinerja APBN Hingga Akhir November 2024 Mencatatkan Defisit Senilai Rp401,8 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Sri Mulyani melaporkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun atau 1,81 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per November 2024. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
3 / 3

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro