Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan menggelar konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Pemerintah menyampaikan ekonomi Indonesia masih bertahan di tengah tekanan global akibat pengetatan moneter buntut dari kenaikan bunga acuan di hampir seluruh dunia. Namun, inflasi di sektor makanan masih perlu menjadi perhatian karena akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan mempengaruhi komponen konsumsi rumah tangga yang menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 55%.
Pemerintah juga menyampaikan telah melakukan konsultasi dan komunikasi dengan Presiden terpilih. Telah disepakati pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dilaksanakan secara bertahap, di mana untuk tahun pertama (2025) dimulai dengan alokasi sekitar Rp71 triliun dalam RAPBN 2025.
Anggaran untuk MBG masuk dalam range postur RAPBN 2025 yang disepakatia dalam pembahasan KEM-PPKF Bersama DPR yaitu defisit RAPBN 2025 antara (2,29% sd 2,82% PDB)