Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APTI Tolak Rencana Pemerintah Merevisi PP 109/2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menentang rencana pemerintah merevisi PP 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif.

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menentang rencana pemerintah merevisi PP 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan karena dinilai akan berimbas terhadap berkurangnya pendapatan dan menurunnya kesejahteraan petani tembakau.

APTI Tolak Rencana Pemerintah Merevisi PP 109/2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Petani memanen tembakau di Cikoneng, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023). Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menentang rencana pemerintah merevisi PP 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan karena dinilai akan berimbas terhadap berkurangnya pendapatan dan menurunnya kesejahteraan petani tembakau. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
1 / 3
APTI Tolak Rencana Pemerintah Merevisi PP 109/2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Petani memanen tembakau di Cikoneng, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023). Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menentang rencana pemerintah merevisi PP 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan karena dinilai akan berimbas terhadap berkurangnya pendapatan dan menurunnya kesejahteraan petani tembakau. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
2 / 3
APTI Tolak Rencana Pemerintah Merevisi PP 109/2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Petani memanen tembakau di Cikoneng, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023). Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menentang rencana pemerintah merevisi PP 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan karena dinilai akan berimbas terhadap berkurangnya pendapatan dan menurunnya kesejahteraan petani tembakau. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
3 / 3

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro