Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 di 5,3 persen, meskipun Bank Indonesia (BI) memandang bahwa akan terjadi perlambatan tahun depan sehingga pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa kondisi ekonomi global memang masih bergejolak. Harga energi, pangan, dan pupuk yang masih tinggi menyebabkan lonjakan inflasi secara global, baik di negara maju maupun berkembang.
Banyak negara yang merespons kondisi itu dengan memperketat kebijakan moneter, yang kemudian berimbas pada pelemahan ekonomi. Sri Mulyani melihat risiko itu terhadap perekonomian global, termasuk dampaknya bagi Indonesia, tetapi dia meyakini asumsi makro 2023 masih sesuai dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
Pemerintah Mempertahankan Proyeksi Pertunbuhan Ekonomi Indonesia Pada 2023 di 5,3 Persen
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 di 5,3 persen, meskipun Bank Indonesia (BI) memandang bahwa akan terjadi perlambatan tahun depan sehingga pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa kondisi ekonomi global memang masih bergejolak. Harga energi, pangan, dan pupuk yang masih tinggi menyebabkan lonjakan inflasi secara global, baik di negara maju maupun berkembang.
Banyak negara yang merespons kondisi itu dengan memperketat kebijakan moneter, yang kemudian berimbas pada pelemahan ekonomi. Sri Mulyani melihat risiko itu terhadap perekonomian global, termasuk dampaknya bagi Indonesia, tetapi dia meyakini asumsi makro 2023 masih sesuai dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel