Bisnis.com, JAKARTA - Tahun ini, Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak menargetkan rata-rata produksi 1.737 bopd ditengah masih adanya beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya di antaranya masih belum tuntasnya pengeboran sumur pengembangan di tiga lokasi yakni Sumur Batang 94, Lindai 31 dan Lindai 32.
Realisasi produksi PHE Siak sampai Juli 2022 itu rerata sebesar 1.450 Bopd dari empat lokasi field Batang, Lindai, Kumis, dan Menggala South [unitisasi dioperasikan oleh Pertamina Hulu Rokan].
Sementara itu, Texcal Mahato FZCO, operator lapangan migas Blok Mahato di Provinsi Riau meyakini angka produksi migas blok yang dikelolanya bakal terus meningkat hingga mencapai 10.000 bopd seiring dengan beroperasinya sumur-sumur baru.
Texcal Mahato mulai eksplorasi Field pada 2020 lalu dan hingga kini angka produksi lapangan migas Blok Mahato di Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, mencapai 5.100 bopd dan mendapatkan penghargaan dari SKK Migas sebagai The Fastest Oil Discovery.
Tahun ini, Texcal Mahato menargetkan produksi 8.000 bopd dan di tahun depan target 10.000 bopd dapat dicapai.
PHE Siak dan Texcal Mahato Kejar Target Produksi
Bisnis.com, JAKARTA - Tahun ini, Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak menargetkan rata-rata produksi 1.737 bopd ditengah masih adanya beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya di antaranya masih belum tuntasnya pengeboran sumur pengembangan di tiga lokasi yakni Sumur Batang 94, Lindai 31 dan Lindai 32.
Realisasi produksi PHE Siak sampai Juli 2022 itu rerata sebesar 1.450 Bopd dari empat lokasi field Batang, Lindai, Kumis, dan Menggala South [unitisasi dioperasikan oleh Pertamina Hulu Rokan].
Sementara itu, Texcal Mahato FZCO, operator lapangan migas Blok Mahato di Provinsi Riau meyakini angka produksi migas blok yang dikelolanya bakal terus meningkat hingga mencapai 10.000 bopd seiring dengan beroperasinya sumur-sumur baru.
Texcal Mahato mulai eksplorasi Field pada 2020 lalu dan hingga kini angka produksi lapangan migas Blok Mahato di Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, mencapai 5.100 bopd dan mendapatkan penghargaan dari SKK Migas sebagai The Fastest Oil Discovery.
Tahun ini, Texcal Mahato menargetkan produksi 8.000 bopd dan di tahun depan target 10.000 bopd dapat dicapai.