Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Jadi Gundul

Areal perladangan ilegal dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan latar belakang Gunung Kerinci terlihat dari Desa Kebun Baru, Kerinci, Jambi.Pihak TNKS menyebutkan, luas tutupan hutan di perbukitan sekitar kaki gunung berapi aktif tertinggi (3805 mdpl) di Indonesia dalam kawasan lindung TNKS tersebut terus berkurang setiap tahunnya akibat maraknya pembalakan liar dan aktivitas perladangan ilegal.

Bisnis.com, JAKARTA - Areal perladangan ilegal dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan latar belakang Gunung Kerinci terlihat dari Desa Kebun Baru, Kerinci, Jambi.

Pihak TNKS menyebutkan, luas tutupan hutan di perbukitan sekitar kaki gunung berapi aktif tertinggi (3805 mdpl) di Indonesia dalam kawasan lindung TNKS tersebut terus berkurang setiap tahunnya akibat maraknya pembalakan liar dan aktivitas perladangan ilegal.

Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Jadi Gundul
Areal perladangan ilegal dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan latar belakang Gunung Kerinci terlihat dari Desa Kebun Baru, Kerinci, Jambi, Minggu (29/11/2020). Pihak TNKS menyebutkan, luas tutupan hutan di perbukitan sekitar kaki gunung berapi aktif tertinggi (3805 mdpl) di Indonesia dalam kawasan lindung TNKS tersebut terus berkurang setiap tahunnya akibat maraknya pembalakan liar dan aktivitas perladangan ilegal. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
1 / 2
Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Jadi Gundul
Areal perladangan ilegal dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan latar belakang Gunung Kerinci terlihat dari Desa Kebun Baru, Kerinci, Jambi, Minggu (29/11/2020). Pihak TNKS menyebutkan, luas tutupan hutan di perbukitan sekitar kaki gunung berapi aktif tertinggi (3805 mdpl) di Indonesia dalam kawasan lindung TNKS tersebut terus berkurang setiap tahunnya akibat maraknya pembalakan liar dan aktivitas perladangan ilegal. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
2 / 2

Penulis : Abdullah Azzam

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro