Bisnis.com, JAKARTA - Musibah banjir tentu menjadi salah satu hal yang paling menakutkan bagi masyarakat, apalagi ketika musim hujan tiba. Selain menyebabkan akses jalan yang sulit dilalui, banjir juga bisa memunculkan berbagai macam penyakit, hingga mengalami kerugian materil yang luar biasa.
Seperti yang baru-baru ini terjadi di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi hingga kawasan lainnya yang banjir secara merata. Akibatnya, ratusan rumah, sekolah, hingga pusat perbelanjaan tidak bisa beroperasi dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, karena aktivitas di daerah tersebut lumpuh total.
Fakta di lapangan menunjukkan, banjir di wilayah perkotaan seringkali bukan hanya karena curah hujan tinggi. Namun, bisa terjadi karena permasalahan sistem drainase yang sudah usang, berkurangnya ruang terbuka hijau, dan minimnya penyerapan air menjadi akar persoalan.
Saluran drainase yang sudah berumur atau tertutup sedimentasi tidak lagi efektif mengalirkan air hujan. Saatnya lakukan revitalisasi, termasuk peremajaan sistem perpipaan dengan material yang kuat dan tahan lama.
Salah satu solusi yang terbukti andal dalam berbagai proyek infrastruktur kota adalah Pipa Vinilon KRAH. Terbuat dari bahan high-density polyethylene (HDPE) unggul yang dikenal sangat kuat, lentur, dan tahan di kondisi ekstrem hingga 100 tahun. Pipa ini juga dilengkapi struktur spiral di bagian luarnya, sehingga kuat terhadap tekanan dari luar dan pergerakan tanah.
Dengan struktur berdinding ganda, pipa ini juga sangat kokoh namun tetap ringan. Cocok digunakan untuk saluran air hujan, drainase, dan aplikasi Multi Utility Tunnel (MUT) di area perkotaan.Menjadikan pipa Vinilon KRAH ideal diaplikasikan untuk saluran drainase jangka panjang di wilayah perkotaan.
Banyak kota menghadapi masalah klasik, yaitu saluran air tersumbat oleh sampah atau sedimentasi. Ini bisa dicegah jika perawatan dilakukan perawatan berkala yang efektif. Pemerintah daerah bisa mengadopsi sistem pemantauan berbasis teknologi seperti sensor ketinggian air (Flood Control System). Sistem berbasis digital ini mampu membantu pemerintah dalam mengambil langkah cepat dalam inspeksi dan pembersihan berkala, hingga mitigasi banjir.
Dengan mengintegrasikan data dari sensor ketinggian air, cuaca, serta sistem pompa otomatis, membuat sistem drainase tetap optimal, terutama pada musim hujan.
Kota-kota modern di dunia sudah banyak mengadopsi sistem Multi Utility Tunnel (MUT), terowongan bawah tanah yang mengintegrasikan berbagai utilitas seperti kabel listrik, pipa air, serat optik, hingga drainase.
Selain memudahkan pemeliharaan, sistem ini juga memberikan ruang khusus bagi saluran air sehingga tidak bercampur dengan limbah atau utilitas lain. Dengan desain yang tepat, MUT juga dapat membantu mempercepat aliran air saat hujan deras dan mencegah banjir di permukaan.
Salah satu material yang mampu mendukung penerapan MUT ini, adalah Pipa Vinilon KRAH karena ketahanannya terhadap tekanan eksternal, korosi, dan abrasi.
Ruang hijau dan area resapan semakin langka di daerah perkotaan. Padahal, keberadaannya sangat vital untuk mengurangi limpahan air ke permukaan. Konsep seperti taman resapan, sumur biopori, dan paving block berpori bisa menjadi solusi yang ramah lingkungan namun cukup efektif. Tidak perlu skala besar, skala mikro di perumahan atau gedung pun sudah cukup membantu.
Penggunaan material yang tidak sesuai bisa mempercepat kerusakan. Untuk sistem drainase, penting memastikan bahwa pipa atau sambungan yang digunakan didesain untuk menahan tekanan tinggi dan pergerakan atau perubahan kondisi tanah. Jangan sampai aliran tersumbat atau malah bocor karena salah pemilihan material.
Salah satu jenis pipa modern yang bisa digunakan di proyek drainase perkotaan adalah pipa HDPE Vinilon yang berstandar SNI, industri, lentur, tahan cuaca ekstrem dan fleksibel terhadap pergerakan tanah. Dengan perawatan yang minimal, pipa ini dapat bertahan dalam jangka panjang.