Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Direksi Core Indonesia

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1). Dalam penelitiannya Core melihat terjadinya anomali di sektor keuangan Indonesia antara lain ekses likuiditas tetapi suku bunga tinggi dan rigid, penurunan suku bunga kebijakan BI diikuti oleh perlambatan penyaluran kredit, serta NPL tinggi diikuti kenaikan laba perbankan. JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1). Dalam penelitiannya Core melihat terjadinya anomali di sektor keuangan Indonesia antara lain ekses likuiditas tetapi suku bunga tinggi dan rigid, penurunan suku bunga kebijakan BI diikuti oleh perlambatan penyaluran kredit, serta NPL tinggi diikuti kenaikan laba perbankan. JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
1 / 5
Kunjungan Direksi Core Indonesia
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1). Dalam penelitiannya Core melihat terjadinya anomali di sektor keuangan Indonesia antara lain ekses likuiditas tetapi suku bunga tinggi dan rigid, penurunan suku bunga kebijakan BI diikuti oleh perlambatan penyaluran kredit, serta NPL tinggi diikuti kenaikan laba perbankan. JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
2 / 5
Kunjungan Direksi Core Indonesia
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1). Dalam penelitiannya Core melihat terjadinya anomali di sektor keuangan Indonesia antara lain ekses likuiditas tetapi suku bunga tinggi dan rigid, penurunan suku bunga kebijakan BI diikuti oleh perlambatan penyaluran kredit, serta NPL tinggi diikuti kenaikan laba perbankan. JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
3 / 5
Kunjungan Direksi Core Indonesia
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam (kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1). Dalam penelitiannya Core melihat terjadinya anomali di sektor keuangan Indonesia antara lain ekses likuiditas tetapi suku bunga tinggi dan rigid, penurunan suku bunga kebijakan BI diikuti oleh perlambatan penyaluran kredit, serta NPL tinggi diikuti kenaikan laba perbankan. JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
4 / 5
Kunjungan Direksi Core Indonesia
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal (kiri) menerima cendera mata dari Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1). Dalam penelitiannya Core melihat terjadinya anomali di sektor keuangan Indonesia antara lain ekses likuiditas tetapi suku bunga tinggi dan rigid, penurunan suku bunga kebijakan BI diikuti oleh perlambatan penyaluran kredit, serta NPL tinggi diikuti kenaikan laba perbankan. JIBI/Bisnis/Felix Jody Kinarwan
5 / 5

Penulis : Others
Editor : Others

Foto Lainnya

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Berita Terkini lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro